Kamis, 24 November 2016

VALUE CHAIN (RANTAI NILAI)

VALUE CHAIN

           Rantai nilai (value chain) adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa. Konsep ini dipopulerkan oleh Michael Porter pada buku Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance (1985). Menurut konsep ini, kegiatan perusahaan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu kegiatan utama (primary activities) dan kegiatan pendukung (support activities). Kegiatan utama dibagi menjadi lima, yaitu logistik masuk (inbound logistics), manajemen operasi (operations), logistik keluar (outbound logistics), pemasaran dan penjualan (marketing and sales), serta pelayanan (service). Kegiatan pendukung dibagi empat, yaitu infrastruktur perusahaan (firm infrastructure), manajemen SDM (human resource management), teknologi (technology), serta pengadaan (procurement).
         Rantai nilai mengkategorikan aktivitas umum nilai tambah dari sebuah organisasi. Kegiatan utama mencakup: logistik masuk, operasi (produksi), logistik keluar, pemasaran, dan penjualan (permintaan), dan jasa (pemeliharaan). Kegiatan dukungan meliputi: manajemen infrastruktur administratif, manajemen sumber daya manusia, teknologi (R & D), dan pengadaan. Biaya dan value drivers diidentifikasi untuk setiap aktivitas nilai.

 

Value Chain Versi Porter
      Michael E. Proter dari Harvard Business School merupakan orang pertama yang memperkenalkan konsep value chain. Ia mulai membahas konsep rantai nilai dalam bukunya “Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance” yang diluncurkan tahun 1985 lalu. Porter, juga mengembangkan Five Forces Model yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui seberapa baik mereka dapat bersaing di pasar saat ini.
    Menurut Porter, keunggulan kompetitif tidak akan dapat dipahami dengan melihat perusahaan secara keseluruhan. “Hal ini berasal dari banyaknya kegiatan yang berbeda yang dilakukan di suatu perusahaan dalam   merancang, memproduksi, pemasaran, mengirimkan, dan mendukung suatu produk. Masing-masing kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dengan posisi biaya masing-masing di perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi,” papar Porter.

Hasil gambar untuk manfaat dan fungsi value chain

Value Chain & Cost Analysis 
      Value chain cost analysis membantu mengukur daya pemasok dengan manghitung persentase total keuntungan yang di distribusikan ke supplier.

Value Chain & Differentiation
      Differentiation strategy memfokuskan pada penciptaan sesuatu berupa keunikan dalam pandangan pelanggan.

Value Chain & Technology
    Infrastruktur perusahaan melibatkan berbagai teknologi karna setiap aktivitas nilai menggunakan informasi, yang terbukti menunjukan formasi sistem teknologi dalam setiap kategori.

Aktivitas-aktivitas tersebut dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
        1. Primary activities :
- Inbound logistics : aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material sebelum digunakan.
- Operations : akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi output.
- Outbound logistics : aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen.
- Marketing and sales : aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan konsumen agar tertarik untuk membeli produk.
- Service : aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk.
        2. Supported activities :
- Procurement : berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.
- Human Resources Management : Pengaturan SDM mulai dari perekrutan, kompensasi, sampai pemberhentian.
- Technological Development : pengembangan peralatan, software, hardware, prosedur, didalam transformasi produk dari input menjadi output.
- Infrastructure : terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.
Jenis Aktivitas
      Dalam setiap kategori aktivitas primer dan pendukung, ada tiga jenis aktivitas yang memainkan peranan yang berbeda dalam competitive advantage:
  • Direct. Aktivitas yang terlibat langsung dalam penciptaan value pada pembeli, seperti: assembly, parts machining, operasi tenaga penjualan, periklanan, desain produk, rekruitmen, dsb.
  • Indirect. Aktivitas yang memungkinkan untuk dilakukannya aktivitas langsung dalam basis yang kontinu, seperti: perawatan, penjadwalan, operasi fasilitas, administrasi tenaga penjualan, administrasi riset, penyimpanan catatan vendor, dsb.
  • Quality assurance. Aktivitas yang menjamin kualitas dari aktivitas lain, seperti: monitoring, inspeksi, pengujian, reviewing, pengecekan, penyesuaian, dan reworking

    Enam fungsi bisnis Rantai Nilai:
    •   Penelitian dan Pengembangan
    •   Desain Produk, Jasa, atau Proses
    •  Produksi
    • Pemasaran & Penjualan
    •  Distribusi
    • Layanan Pelanggan



 SUMBER:
https://id.wikipedia.org/wiki/Rantai_nilai
http://humancapitaljournal.com/ciptakan-keunggulan-bisnis-lewat-value-chain-analysis/
http://www.angelfire.com/id/akademika/rksamvaluechain99.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar